Bogor, Dunia Islam – Militansi kader Muhammadiyah perlu diperkuat agar dapat mewujudkan Muhammadiyah yang berkeunggulan. Oleh karenanya sebagai organisasi yang telah berusia 1 abad lebih harus secara konsisten melaksanakan kegiatan pengkaderan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Mohammad Nur Rianto Al Arif (Ketua PDM Jakarta Timur) pada saat acara Pembukaan Baitul Arqam PDM Jakarta Timur yang diselenggarakan di Hotel Bale Arimbi Cibogo, Bogor (13/9/2024).
Salah satu kendala yang dihadapi oleh persyarikatan saat ini adalah minimnya kader militan. Oleh karenanya penting untuk melaksanakan pengkaderan baik yang formal seperti Baitul Arqam maupun kegiatan-kegiatan pengkaderan yang sifatnya informal.
Dalam kesempatan yang sama, berkenaan dengan konteks pilkada serentak terutama di Jakarta. Beliau menghimbau agar para kader Muhammadiyah untuk menggunakan hak pilihnya. Gerakan golput ataupun coblos semuanya merupakan suatu tindakan yang kurang tepat karena hal itu tidak berarti apapun yang menentukan keabsahan pilkada.
Ketua PWM Jakarta Dr. Akhmad H Abu Bakar yang turut hadir dan membuka kegiatan Baitul Arqam PDM Jakarta Timur menyampaikan hal serupa pula. Sebagai organisasi, Muhammadiyah harus berkomunikasi dengan semua pihak dan menempatan kepentingan umat di atas segalanya. Selain itu, beliau menyampaikan pula bahwa betapa pentingnya kita untuk memperluas jumlah kader persyarikatan di Jakarta. Kondisi ini diperlukan agar amal usaha Muhammadiyah (AUM) tidak diisi oleh eksternal Muhammadiyah.
Kegiatan Baitul Arqam ini awalnya akan diselenggarakan di awal tahun 2024, namun karena suatu lain hal kegiatan ini baru dilaksanakan pada bulan September ini. Peserta Baitul Arqam kali ini merupakan perwakilan 11 PCM di Jakarta Timur dan Majelis/Lembaga di PDM Jakarta Timur.