Kupang, Dunis – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang menyampaikan hal itu dalam pidato di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Rabu (4/12/2024).
Mulanya, Haedar menyinggung soal alasannya memilih Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai tempat untuk melaksanakan acara Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah.
“Dengan pertimbangan sebagai wujud dari kepercayaan kami kepada seluruh gerak Muhammadiyah NTT dan kawasan Timur lain yang mewakili misi Muhammadiyah untuk bangsa,” jelas Haedar, seperti dikutip dari tayangan live Facebook Sang Pencerah.
Setelah itu, Haedar mengungkapkan salah satu fakta unik, yaitu bahwa sebagian besar mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang ternyata merupakan umat nonmuslim.
“Dan kampus ini mahasiswanya 8.800, dan dari 8.800 itu, 82 persen saudara-saudara kami yang beragama Kristen, baik Katolik maupun Protestan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Haedar juga mengungkapkan satu hal lagi, bahwa ada istilah plesetan dari UMK yang berkembang.
“Bahkan, UMK ini sering diplesetkan menjadi Universitas Muhammadiyah Kristen,” kata dia.
Haedar juga menyinggung soal istilah Kristen Muhammadiyah atau Krismuha.
“Kehadiran Muhammadiyah di NTT dan Papua telah menyatu, bahkan ada istilah Krismuha yang mencerminkan kedekatan ini,” ujarnya sambil menyebut Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan Wamendikdasmen Fajar Zia Ul Haq, yang keduanya dulu meneliti tentang fenomena Krismuha