Jakarta, Dunis – Terkenal sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah memang memiliki lembaga khusus yang berkaitan dengan pendidikan tinggi. Menurut data Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada 2022 lalu, organisasi ini sedikitnya memiliki 172 perguruan tinggi.
Dari jumlah ini 163 dikelola Muhammadiyah dan 9 lainnya termasuk universitas dikelola secara mandiri oleh ‘Aisyiyah. Perguruan tinggi ini termasuk dalam jenis perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) atau berbasis agama Islam.
Namun, satu hal yang menarik ternyata Muhammadiyah kini tidak hanya memiliki PTKI. Diketahui ada 8 Universitas Muhammadiyah yang termasuk sebagai kampus Krismuha (Kristen Muhammadiyah).
Julukkan ini disematkan karena 70-80 persen mahasiswa beragama Kristen dan Katolik. Di mana saja 8 kampus Krismuha ini? Berikut daftarnya dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (6/12/2024).
8 Kampus Kristen Muhammadiyah di Indonesia
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Sayuti menyebutkan 8 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam kategori Kampus Krismuha, yakni:
1. Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (Unimuda Sorong) merupakan perguruan tinggi yang ada di wilayah Papua Barat. Mengutip laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kampus Merdeka, awalnya kampus ini berbentuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong,
Kampus ini berdiri pada tahun 2003 atas dasar hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah bertempat di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Aimas pada tanggal 13 Nopember 2001. Hingga pada akhirnya pada 2018, STKIP bertransformasi menjadi Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.
Unimuda memiliki akreditas “B” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sejak tahun 2015. Kini, universitas ini memiliki 7 fakultas dan 26 program studi (prodi).
2. Universitas Muhammadiyah Sorong
Masih berada di wilayah Papua Barat, Universitas Muhammadiyah Sorong (Unamin) memiliki visi “menjadi Universitas unggul dalam pengembangan ipteks dan imtaq yang berkemajuan”. Kampus ini awalnya berdiri sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA) Al-Amin Sorong pada 30 Oktober 1984.
Hingga akhirnya pada 2002, STIA bertransformasi menjadi Universitas Al-Amin dengan membuka 5 fakultas dan 10 prodi jenjang S1. Pada 2013, kampus ini berubah nama menjadi Universitas Muhammadiyah Sorong berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Nomor 568/E/O/2013.
Kini, Unamin memiliki 7 fakultas dengan 20 prodi S1 dan 1 prodi S2 seperti yang dikutip dari laman resminya.
3. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Manokwari
STKIP Muhammadiyah Manokwari terletak di daerah pinggiran pantai Kelurahan Andai, Manokwari, papua Barat. Kampus ini didirikan pada 2007.
Hingga saat ini, kampus STKIP Muhammadiyah Manokwari memiliki 5 prodi yakni pendidikan matematika, pendidikan biologi, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, pendidikan bahasa Inggris, dan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).
Mengutip laman resminya, Kampus STKIP Muhammadiyah Manokwari sedang berusaha alih status menjadi Universitas Muhammadiyah Papua Barat serta akan menambah beberapa prodi baru. Meski begitu, akreditasi kampus ini dalam kategori “Baik”.
4. Universitas Muhammadiyah Papua, Jayapura
Berbasis di Jayapura, Universitas Muhammadiyah Papua berdiri sejak 2001. Kampus ini memiliki 8 prodi yang terdiri dari 6 prodi jenjang S1, satu prodi jenjang D3, dan satu prodi jenjang S2.
5. Universitas Muhammadiyah Kupang
Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) menjadi kampus Krismuha yang ada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemikiran UMK dirintis pada tahun 1986 yang didasari oleh bantuan dari Kuwait dan PP Muhammadiyah.
Awalnya, bantuan ini akan digunakan untuk mendirikan Islamic Center. Islamic Center ini terdiri dari bangunan kantor rektorat, beberapa ruangan belajar, dan satu Masjid.
Kini kampus ini memiliki 6 fakultas dengan 16 prodi. Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada tautan https://www.unmuhkupang.ac.id/.
6. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kalabahi, Alor
STKIP Kalabahi berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampus ini baru saja mendirikan satu prodi baru yakni S1 pendidikan kepelatihan olahraga (PKO).
Dengan hadirnya PKO, STKIP Muhammadiyah Kalabahi kini memiliki tiga prodi unggulan. Termasuk PKO, prodi pendidikan matematika, dan prodi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).
7. Universitas Muhammadiyah Maumere
Kehadiran Universitas Muhammadiyah Maumere tak lepas dari berdirinya UMK. Awalnya kampus ini adalah UMK cabang Maumere.
Pada 2009, UMK Kampus Maumere memiliki ide untuk mendirikan kampus sendiri yang dimaksudkan untuk kemandirian. Pada tahun itu juga dibentuklah panitia pendirian.
Hingga akhirnya, pada 22 Januari 2013 dikeluarkan Izin Operasional oleh Kementerian Pendidikan Nasional melalui SK Nomor:21/E/O/2013 untuk IKIP Muhammadiyah Maumere. Kampus ini memiliki delapan prodi yaitu pendidikan matematika, pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan biologi, pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan ekonomi, pendidikan kewarganegaraan.
Saat ini 8 prodi tersebut telah terakreditasi Baik Sekali (B).
8. Universitas Muhammadiyah Manado
Berbasis di Manado Sulawesi Utara, Universitas Muhammadiyah Manado memiliki 10 prodi yang terdiri dari 6 prodi jenjang S1, dua prodi jenjang D3, dan dua program profesi.
Delapan kampus Krismuha ini menjadi bukti toleransi beragama di Indonesia sangat tinggi. Pada dasarnya, kampus Muhammadiyah memiliki basis pengajaran agama Islam.
Sehingga kampus tidak memiliki gereja khusus. Sayuti menjelaskan alasannya karena di dekat kampus sudah ada gereja.
“Tidak ada gereja, karena tidak jauh dari kampus sudah ada gereja,” ungkapnya.
Namun, masyarakat di daerah tempat kampus Krismuha berada tak ragu memercayakan anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan di sana. Beberapa kampus Krismuha juga tak jarang mendatangkan pendeta atau dosen khusus untuk memberikan kuliah agama.
“Jujur saja ini sangat mengharukan bagi kami, mereka sangat terbuka menerima kehadiran kampus-kampus Muhammadiyah. Tujuan kami semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa kita,” pungkas Sayuti.