Jakarta, Dunis — Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah segera menyelenggarakan Sidang Tanwir I Periode 2022-2027 pada Rabu hingga Jumat (15-17/01) di Jakarta. Forum permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar ini akan mengusung tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan”.
Sidang Tanwir I menjadi momen penting dalam perjalanan ‘Aisyiyah pasca Muktamar ke-48 di Surakarta. Dalam periode kepemimpinan yang memasuki tahun ketiga ini, forum tersebut akan mengevaluasi pelaksanaan program, capaian organisasi, serta tantangan yang dihadapi. Selain itu, Tanwir ini juga menjadi ajang untuk memperkuat strategi organisasi dalam mendinamisasi peran perempuan pada tingkat lokal, nasional, hingga global.
Dalam rangkaian acara, akan disampaikan pidato iftitah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah, serta amanat dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Selain itu, materi pokok berupa laporan perkembangan dinamika organisasi oleh 35 Pimpinan Wilayah dan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah akan menjadi agenda utama.
Tantangan dan Peran Strategis
Tanwir kali ini juga menjadi forum untuk membahas tantangan besar yang masih dihadapi bangsa Indonesia, seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, serta ketidakadilan gender. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 menunjukkan angka kemiskinan sebesar 9,03 persen, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih tertinggal signifikan dibandingkan laki-laki.
Di sisi lain, masifnya tantangan ideologi keagamaan ekstrem yang bertolak belakang juga menjadi perhatian. Oleh karena itu, ‘Aisyiyah terus menginternalisasikan nilai-nilai Islam wasathiyah yang inklusif sebagai solusi atas dua kutub ideologi yang kontradiktif.
Risalah Perempuan Berkemajuan (RPB) yang dikembangkan dalam Pokok-Pokok Pikiran Abad Kedua menjadi panduan gerakan perempuan Muhammadiyah untuk menjalankan misi dakwah dan tajdid. Dokumen ini mempertegas komitmen ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muslim yang menjunjung keadilan dan kebaikan utama sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur’an.
Menuju Indonesia Berkeadilan
Forum Tanwir ini juga akan membahas strategi dakwah ekonomi, penguatan kedaulatan pangan, serta isu-isu perubahan iklim yang berdampak pada kelompok marginal. Dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, ‘Aisyiyah memandang pentingnya kolaborasi multipihak untuk memperkuat kebijakan berbasis kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, terutama di sektor informal.
Menghadapi dinamika baru dengan kepemimpinan nasional yang baru dan dokumen pembangunan jangka panjang, ‘Aisyiyah menegaskan peran strategisnya dalam mewujudkan masyarakat berkeadilan. Semua elemen organisasi didorong untuk mengerahkan upaya maksimal demi tercapainya cita-cita bangsa menuju negara yang