Bantul, Dunia Islam – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang terpilih untuk mementingkan kepentingan rakyat. Ia meminta agar kepala daerah terpilih wajib menjalankan mandat konstitusi dengan, jujur, amanah, dan terpercaya.
Kepada awak media Haedar mengatakan, semua itu demi terciptanya suasana dan ekosistem politik baru, di mana kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih itu betul-betul menjadi negarawan, berjiwa pahlawan yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.
“Semuanya harus mendeklarasikan selesai dengan dirinya, selesai dengan keluarga. Bahkan harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan diri, kroni, dan apapun yang selama ini terkait dengan dirinya,” ucapnya seusai mencoblos di TPS 05 Rukeman, Kasihan, Bantul pada Rabu (27/11/2024) siang.
Pria 66 tahun tersebut juga menilai bahwa penyebab penyimpangan kekuasaan oleh kepala daerah, bermula dari belum selesainya dengan diri sendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Setiap praktek korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan apalagi materi, itu bermula dari pejabat publik atau negara belum selesai dengan dirinya. Bahkan ada hutang-hutang yang harus dibayar oleh dukungan-dukungan politik yang semestinya tidak menyandera diri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Haedar menegaskan jika suara rakyat lebih berharga dari semua itu. Ia berharap, dengan adanya Pilkada ini mampu melahirkan para pimpinan kepala daerah yang good dan clean glovernmet (pemerintahan yang baik dan bersih).
“Aset kekayaan negara di setiap daerah dan otoritas atas nama otonomi daerah itu sangat besar. Kalau para kepala daerah itu tidak menjalankan fungsi good dan clean government, maka bisa terjadi penyimpangan,” ucapnya.
Ia menyebut, penyimpangan yang tejadi akan berdampak pada kekayaan alam, sumber daya daerah, bahkan dana APBN yang besar. Namun, ia percaya masih ada kepala daerah yang baik dan mampu menjadi contoh masyarakat.
“Kami percaya masih ada banyak kepala-kepala daerah yang bisa menjadi role model, menjadi teladan dalam memimpin daerahnya dengan spirit para pendiri bangsa, sebagai peran negarawan di daerahnya,” kata Haedar