Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 25 Dec 2024 22:25 WIB ·

Muhammadiyah Mencoba Membangun Gerakan Ekonomi Bagian dari Misi Dakwah


 Muhammadiyah Mencoba Membangun Gerakan Ekonomi Bagian dari Misi Dakwah Perbesar

Klaten, Dunis – Ekonomi menjadi jangkar dalam kehidupan. Begitu relevannya ekonomi, Muhammadiyah mengambil perannya untuk menggerakkannya. Bahkan, saat ini, kata Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, muncul sebuah kesadaran baru menjadikan ekonomi sebagai medium dakwah di akar-rumput.

“Muhammadiyah mencoba membangun gerakan ekonomi bagian dari ruang baru untuk menyampaikan misi dakwah. Ini adalah respons dalam menjawab perubahan zaman,” katanya saat mengisi Pengajian di Pendopo Muhammadiyah Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/12).

Menukil pemikiran sejarawan muslim kontemporer dari Tunisia, Afrika, Ibnu Khaldun, ekonomi sebagai pilar peradaban. Sehingga bagi sebuah negara, dikatakan maju manakala memiliki jangkar perekonomian yang kuat dan mapan.

“Kekuatan ekonomi adalah salah satu kunci utama dari peradaban. Coba kita lihat negara maju karena ekonominya kuat. Kalau ekonominya tidak kuat, maka selalu lemah sehingga diatur oleh negara-negara adidaya yang super power,” ujarnya.

Dalam pandangan keagamaan, Islam menaruh perhatian tinggi dalam membangun gerakan ekonomi. Hal ini terpotret dari sosok Rasulullah Saw merupakan seorang saudagar. Serupa itu dengan para sahabatnya menjadikan saudagar atau ekonomi sebagai koridor berdakwah.

“Artinya dalam konteks sejarah kita sudah memberikan gambaran bahwa membangun umat itu tidak bisa dilepaskan membangun basic ekonomi,” bebernya.

Deni menambahkan, saat Rasulullah Saw melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, Ia mendirikan masjid pertama yaitu Masjid Quba. Setelah itu, mendirikan pasar alternatif umat Islam yang sebelumnya sudah ada pasar milik Kaum Yahudi.

“Pasar yang dikelola oleh Kaum Yahudi di Madinah ini adalah pasar yang penuh ketimpangan, kezaliman, dan riba. Sehingga yang kaya menjadi kaya dan yang miskin tetap miskin. Yang lapaknya besar tetap semakin besar. Yang lapaknya kecil semakin kecil,” tuturnya.

Di sinilah Rasulullah Saw menginisiasi pendirian Pasar Al Souq Manakhah. Sistematisasi pasar yang dibuat dengan penuh kebersamaan dan keadilan. “Di situ Rasul membuat model pasar yang penuh keadilan, kejujuran, dan lambat-laun pasar yang dikelola kalangan Yahudi pindah ke pasar Rasulullah,” katanya.

Karenanya, Muhammadiyah menjadi gerakan ekonomi sebagai bagian dari dakwah. Dakwah ekonomi yang dijalankan membuat Muhammadiyah menyebar secara pesat. Hal ini, sebut Deni, merupakan sumbangsih para tokoh Muhammadiyah yang tampil sebagai seorang saudagar.

“Kalau daerah itu kulturnya saudagar, maka Muhammadiyah tumbuh pesat di situ. Penyebaran Muhammadiyah di berbagai daerah itu terjadi begitu cepat karena peran tokoh-tokoh Muhammadiyah karena berlatar belakang saudagar,” tegasnya

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

BRI BO Tambun Tebar Keberkahan di Hari Jumat Bersama Anak Yatim dan Dhuafa Rumah Harapan Abe

14 May 2025 - 12:44 WIB

Ponpes Cintawana Tasikmalaya Gelar Seminar Nasional Penguatan Ahlussunnah Waljamaah dalam Perspektif Ormas Islam Indonesia

13 May 2025 - 04:38 WIB

Luncurkan Super App ZPlus, Upaya Laznas Dewan Dakwah Bangun Ekosistem Pengelolaan Zakat Profesional

7 May 2025 - 21:35 WIB

#QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk 3T dan Gaza

6 May 2025 - 13:03 WIB

Sinergitas dan Kolaborasi Azhariyat Indonesia untuk Dunia

18 April 2025 - 11:58 WIB

BRI Cabang Cikarang Menggelar Buka Puasa Bersama Nasabah

10 April 2025 - 05:39 WIB

Trending di News