Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 9 Dec 2024 10:19 WIB ·

Muhammadiyah Meminta Kajian Lebih Mendalam Soal Usulan Sertifikasi Pendakwah


 Muhammadiyah Meminta Kajian Lebih Mendalam Soal Usulan Sertifikasi Pendakwah Perbesar

Surabaya, Dunis – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pemerintah mengkaji lebih mendalam lagi soal usulan sertifikasi pendakwah.

Hal itu ia katakan setelah Prabowo Subianto Presiden RI meminta pendapat dan masukan dari Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan terkait usulan sertifikasi bagi pendakwah dari Kementerian Agama (Kemenag).

“Sebaiknya segala hal dibahas dan diputuskan secara matang, jangan karena satu dua kasus, lalu kita pilihannya verbal,” katanya setelah menghadiri pelantikan Rektor baru Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, di Mulyorejo, Surabaya, Senin (9/12/2024).

Saat ini yang paling penting, kata dia, adalah bagaimana elit agama dan elit bangsa bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas, sehingga bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

“Maka dari itu, kami berharap bahwa agama itu bisa menjadi suluh kehidupan, bukan menjadi hiburan dalam kehidupan kita,” ucapnya.

Sukadiono Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) menambahkan, program sertifikasi seharusnya dilakukan analisis terlebih dahulu, terkait apa keuntungan dan kerugiannya, bukan tiba-tiba akan dilakukan karena ada kejadian.

“Jangan berdasarkan kekhilafan salah satu dai kemudian itu dijadikan rujukan untuk melakukan sertifikasi. Artinya, perlu dianalisis terlebih dahulu, perlu atau tidaknya, supaya tidak menjadi boomerang di kemudian hari,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga berharap, setelah kasus terkait dakwah yang mengolok-olok itu terselesaikan, ke depan bisa diambil pelajaran untuk memperbaiki kualitas dakwah.

“Ini namanya tauladan, harus berkata lemah lembut, berkata yang jelas. Guyonan boleh, tapi dalam koridor guyonan yang dibolehkan,” pungkasnya

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serukan Pelestarian Lingkungan, Menag Nasaruddin Umar Buka MTQ Internasional IV

29 January 2025 - 12:27 WIB

Anggota DPR RI Usulkan Relokasi Warga Israel ke Amerika Serikat Demi Akhiri Konflik Puluhan Tahun

22 January 2025 - 05:03 WIB

Perkuat Dakwah, MUI DKI Jakarta Teken Kerja Sama dengan Lembaga Pendidikan Persatuan Emirat Arab

22 January 2025 - 00:29 WIB

Ulurtangan dan DDC Resmikan Pembangunan Sekolah Islam Terpadu di Sukaresmi, Bogor

19 January 2025 - 13:39 WIB

ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di Gaza

18 January 2025 - 00:06 WIB

Dubes Persatuan Emirat Arab di Indonesia Sambut Baik Kerja Sama dengan MUI DKI Jakarta

17 January 2025 - 09:20 WIB

Trending di News