Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 7 Dec 2024 11:43 WIB ·

Muhammadiyah Jadi Rumah Besar Pendidikan di Indonesia


 Muhammadiyah Jadi Rumah Besar Pendidikan di Indonesia Perbesar

Kupang, Dunis – Institusi pendidikan yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah menjadi wadah besar tempat belajar murid dan aktivitas mengajar guru-guru di Indonesia. Bisa dikatakan Muhammadiyah rumah besar pendidikan di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti pada (6/12) dalam Sidang Pleno Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK).

Muhammadiyah dalam catatan resmi yang keluar pada 2023 miliki setidaknya 5.354 sekolah/madrasah. Sementara, data pada April 2024 mencatat ada kurang lebih 1.054.000 murid yang sekolah di Muhammadiyah.

“Di seluruh Indonesia, termasuk jumlah guru yang paling banyak mengajar di Muhammadiyah, termasuk guru yang lulus P3K,” kata Mu’ti.

Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam ini menyampaikan, dari 110.000 guru yang lulus P3K, ada lebih dari 10.000 guru Muhammadiyah yang lolos menjadi Guru P3K. Itu bukan jumlah yang sedikit.

“Jadi kalau ada komplain, guru Muhammadiyah itu habis dicabuti oleh P3K, saya kira setelah kita melihat angkanya bisa kita maklumi. Dengan jumlah sebesar itu,” imbuhnya.

Terkait dengan itu, Mu’ti menyampaikan akan ada kebijakan baru terkait dengan guru P3K. Ke depan mereka tidak hanya ditempatkan di sekolah-sekolah negeri, tapi juga akan dikembalikan ke sekolah swasta asal mereka.

Oleh karena itu, Kemendikdasmen RI meminta dukungan dari Muhammadiyah untuk merealisasikan program pendidikan bermutu untuk semua supaya bisa dijalankan. Sebab pendidikan bermutu untuk semua akan direalisasikan bergantung kualitas mutu pendidikan dan guru di Muhammadiyah.

Menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua, kata Mu’ti, dapat ditempuh tidak hanya melalui pendidikan formal saja. Tapi juga pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh komunitas maupun relawan mengajar.

Dalam konteks kerja sama dengan Muhammadiyah, menurutnya ada beberapa majelis strategis yang bisa menjalankan program itu, di antaranya adalah Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM), termasuk juga Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM).

Menurut Mu’ti, kedua Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) di Muhammadiyah itu strategis untuk menggarap program pendidikan bermutu untuk semua khususnya di daerah 3T. Tidak harus sekolah formal, melainkan bisa melalui komunitas jemaah dan lain sebagainya.

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

BRI BO Tambun Tebar Keberkahan di Hari Jumat Bersama Anak Yatim dan Dhuafa Rumah Harapan Abe

14 May 2025 - 12:44 WIB

Ponpes Cintawana Tasikmalaya Gelar Seminar Nasional Penguatan Ahlussunnah Waljamaah dalam Perspektif Ormas Islam Indonesia

13 May 2025 - 04:38 WIB

Luncurkan Super App ZPlus, Upaya Laznas Dewan Dakwah Bangun Ekosistem Pengelolaan Zakat Profesional

7 May 2025 - 21:35 WIB

#QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk 3T dan Gaza

6 May 2025 - 13:03 WIB

Sinergitas dan Kolaborasi Azhariyat Indonesia untuk Dunia

18 April 2025 - 11:58 WIB

BRI Cabang Cikarang Menggelar Buka Puasa Bersama Nasabah

10 April 2025 - 05:39 WIB

Trending di News