Jakarta, Dunis – Telah terbangun sejak lama, kerja sama yang baik dan berdampak positif ke masyarakat antara Muhammadiyah dengan Amerika Serikat (AS) akan dilanjutkan.
Kepastian itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir seusai menerima kunjungan dari Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia di Kantor PP Muhammadiyah di Jakarta pada Selasa (17/12).
Kerja sama yang dibangun antara Muhammadiyah dengan AS di bawah payung USAID, kata Haedar, telah dijalin sejak dua dekade silam. Dari kerja sama itu banyak masyarakat mendapatkan manfaat di bidang pendidikan dan kebanyakan di bidang kesehatan.
Selain itu, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam juga membahas tentang isu politik global. Di mana Muhammadiyah dan AS memiliki pemahaman yang sama untuk perdamaian baik regional maupun global.
Namun demikian Haedar menekankan tentang isu kerja sama di bidang pendidikan. Diantaranya untuk mendorong semakin banyak kader Muhammadiyah yang studi lanjut ke negeri Paman Sam.
“Dan juga kerja sama di bidang lain di mana untuk penguasaan IPTEK, bahasa, kemudian juga pengembangan fasilitas pendidikan,” katanya.
Kerja sama di bidang pendidikan, imbuhnya, yang selama ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak akan ditindaklanjuti atau diteruskan.
Selain itu kerja sama yang berdampak baik di bidang kesehatan juga diminta untuk dilanjutkan. Untuk bidang ini Haedar menyoroti tentang peningkatan kesejahteraan relawan yang berperan di program kesehatan masalah Tuberkulosis (TB).
“Relawan juga harus dipermudah aksesnya untuk jaminan kesehatan, dan lain sebagainya,” kata Haedar.
Pada kesempatan ini, Dubes AS untuk RI yang baru yaitu Kamala Shirin Lakhdir juga menyampaikan apresiasi ke Muhammadiyah yang berperan aktif dalam membangun pendidikan, kesehatan, dan keagamaan sehingga lebih baik.
“Duta Besar berharap Muhammadiyah tetap memainkan peran penting sebagai kekuatan moderat, kekuatan yang membawa prinsip-prinsip kemajuan dalam konteks Dunia maupun Indonesia,” kata Haedar.
Secara keseluruhan pertemuan tersebut membicarakan empat hal, yaitu isu-isu politik global dan peran Muhammadiyah, isu di bidang pendidikan, kesehatan, dan peran keagamaan untuk memajukan dan membangun perdamaian.
Haedar menambahkan, selain Dubes AS ada juga Dubes lain yang memberikan apresiasi ke Muhammadiyah atas peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.