Jakarta, Dunis – RS Islam Jakarta Pondok Kopi mengadakan pengajian tasyakuran dalam rangka milad ke-38 pada Selasa, 31 Desember 2024.
Acara bertema “Spirit to Agile Excellent Service” ini mengundang Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang untuk menyampaikan tausiyah.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen RI ini mengapresiasi perkembangan RS Islam Jakarta yang terus maju melayani masyarakat. Ia menyebut kemajuan ini bukan hanya milik rumah sakit, tetapi juga membawa manfaat luas bagi masyarakat.
Ia menjelaskan makna tema acara, dimulai dengan istilah “Sprint to Agile.” Sprint berarti bergerak cepat dan sejalan dengan ajaran Al-Qur’an tentang fastabiqul khairat, yakni berlomba dalam kebaikan.
“Agile” menurutnya mencerminkan ketangguhan yang dibarengi dengan kelincahan menghadapi disrupsi di era VUCA, yang penuh dengan volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Kehidupan kini diwarnai oleh turbulensi yang membuat banyak institusi, termasuk rumah sakit, tidak mampu bertahan.
Mu’ti juga menyinggung fenomena disrupsi TUNA, yaitu Turbulensi, Ketidakpastian, Kebaruan, dan Ambiguitas. Banyak rumah sakit tutup karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Namun, ia menegaskan bahwa kunci keberhasilan bertahan adalah “Excellent Service.” Rumah sakit harus menjadi pelayan yang ihsan, memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Dalam tausiyahnya, Mu’ti mengutip surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai pesan penting bagi umat Islam. Ayat ini mengingatkan pentingnya bertakwa kepada Allah dan bermuhasabah atas apa yang telah dilakukan untuk masa depan.
Ia menjelaskan bahwa ciri orang bertakwa adalah kemampuan belajar dari masa lalu, termasuk mengambil hikmah dari kesalahan. Masa depan harus lebih baik, dengan optimisme bahwa perubahan dapat membawa kebaikan.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa hidup manusia itu singkat seperti pergantian siang dan malam. Oleh karena itu, perubahan waktu seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi, bukan dirayakan secara berlebihan.
Menutup tausiyahnya, ia mengajak semua hadirin menjadikan momentum pergantian tahun sebagai langkah muhasabah. Dengan memahami konsep VUCA dan TUNA, RS Islam Jakarta diharapkan terus tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat