Karawang, Dunis – Aroma optimisme menyeruak di tengah hamparan sawah Karawang, kota yang dikenal sebagai lumbung padi nasional. Di sini, harapan akan masa depan generasi muda yang gemilang tertanam, bukan hanya di ladang yang subur, melainkan juga di bangku-bangku SMK Muhammadiyah 3 Karawang yang baru saja diresmikan pada Kamis (9/1/25).
Peresmian gedung baru ini menjadi penanda semangat baru dalam dunia pendidikan kejuruan, seperti yang ditegaskan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam kunjungan kerjanya.
“SMK bisa menjadi lembaga yang melahirkan generasi unggul, kreatif, dan berkarakter,” ungkap Menteri Mu’ti dengan penuh keyakinan. Bahwa melihat SMK bukan sekadar tempat untuk menimba ilmu, tetapi sebagai kawah candradimuka yang menempa para siswa menjadi pionir, baik di dunia kerja maupun dunia usaha.
Kunjungan Menteri Mu’ti ke Karawang ini bukan sekadar seremonial. Ia datang membawa visi besar untuk transformasi pendidikan kejuruan di Indonesia. “Ada tiga hal,” tegasnya, merinci arah kebijakan yang akan diusung.
“Pertama, sertifikat-sertifikat keahlian yang memungkinkan lulusan SMK bisa memperoleh pekerjaan dengan sertifikasi yang mereka miliki. Kedua, mengembangkan SMK dengan berbagai variasi program keahlian. Ketiga, siswa-siswi SMK perlu diberikan mental kewirausahaan (entrepreneurship mentality).”
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya mentalitas wirausaha yang tangguh.
“Sekarang banyak sekali lapangan kerja baru yang bisa diciptakan dengan kreativitas-kreativitas yang dimiliki oleh anak-anak SMK,” ujarnya, seraya mencontohkan potensi besar yang dimiliki oleh para lulusan SMK untuk berinovasi dan menciptakan peluang baru di era digital.
Menurutnya, “mencari pekerjaan penting, punya keahlian untuk bekerja juga penting, tetapi memiliki entrepreneurship mentality juga tidak kalah pentingnya.”
Namun, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja dan berwirausaha bukan hanya tentang keterampilan teknis semata. Menteri Mu’ti mengingatkan pentingnya fondasi yang kuat, yaitu kebiasaan hidup sehat dan karakter yang terpuji.
“Kebiasaan seperti tidur tepat waktu, gemar belajar, dan aktif berolahraga sangat berpengaruh pada karakter dan masa depan anak-anak kita. Mari kita jadikan ini bagian dari budaya di sekolah dan keluarga,” ajaknya.
Dia menekankan kebiasaan positif, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi, menjadi modal dasar untuk mencetak generasi muda yang produktif dan berdaya saing.
Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya interaksi sosial sebagai bagian dari pendidikan karakter. “Dengan bergaul bersama teman sebaya dan masyarakat, anak-anak dapat belajar nilai-nilai solidaritas, kerja sama, dan empati,” jelasnya.
SMK Muhammadiyah 3 Karawang diharapkan menjadi mercusuar, contoh nyata bagaimana pendidikan kejuruan dapat dikembangkan dengan program-program unggulan. Melalui sertifikasi keahlian yang diakui industri dan penanaman mentalitas wirausaha, sekolah ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan zaman.
Peresmian gedung baru SMK Muhammadiyah 3 Karawang ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi simbol dari komitmen kuat Kemendikdasmen untuk memperkuat peran SMK dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berdaya saing tinggi.
Sebuah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih maju, dengan generasi muda sebagai motor penggeraknya. Dari kota lumbung padi, harapan itu kini tumbuh, siap untuk dipanen di masa depan.