Tulungagung, Dunis – Kepemimpinan dalam bingkai Muhammadiyah tidak hanya bersifat profesionalisme dan keduniaan, namun keteladanan dan tanggung jawabnya juga akan sampai pada akhirat kelak.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal pada (8/12) dalam Pengajian Ahad Pagi yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Besuki, Kabupaten Tulungagung.
Di Muhammadiyah kepemimpinan tidak dipandang dari sisi karismatiknya saja, melainkan yang lebih penting dari itu adalah akhlak mulia. Sebab kepemimpinan di Muhammadiyah tak hanya menjaga keselamatan di dunia, namun juga akhirat.
Oleh karena itu, bagi para pemimpin khususnya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah supaya senantiasa mempersiapkan diri untuk orientasi akhirat. Namun demikian, tidak boleh pemimpin di Muhammadiyah berlepas diri dari urusan dunia.
“Jika kita ingin masuk surga, pemimpin kita juga harus bisa memimpin umat menuju surga,” katanya.
Hal itu selaras dengan yang disebutkan dalam Pembukaan Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah, Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang surga jannatun na’im dengan keridaan Allah Yang Rahman dan Rahim.
Keteladanan yang dimiliki oleh pimpinan, katanya, juga harus dimiliki oleh warga, kader, dan aktivis Persyarikatan Muhammadiyah. Oleh karena itu, penting bagi siapapun dalam Bermuhammadiyah untuk menjaga kesucian hati.
Pada kesempatan ini, Fathurrahman Kamal juga menyampaikan pesan persatuan baik di internal umat Islam, maupun Muhammadiyah, dan bangsa Indonesia. Perlu belajar dari Rasulullah Muhammad untuk saling mengenal, memperkuat hubungan, dan menjaga kebersamaan.