Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 2 Jan 2025 14:55 WIB ·

Ketum Muhammadiyah Berharap Perguruan Tinggi Indonesia dapat Bersaing di Level Dunia


 Ketum Muhammadiyah Berharap Perguruan Tinggi Indonesia dapat Bersaing di Level Dunia Perbesar

Yogyakarta, Dunis – Pemeringkatan perguruan tinggi dunia mengalami pergeseran dari Eropa Barat dan Amerika ke Asia Timur, bahkan ke Amerika Latin termasuk Brasil dan Meksiko.

Meski pada World University Ranking 2024 dan 2025 perguruan tinggi di Indonesia masih tercecer peringkatnya, namun melihat trend pergeseran itu perguruan tinggi di Indonesia masih memiliki peluang untuk terus memperbaiki peringkatnya di level dunia.

Akan tetapi kemajuan dunia pendidikan tinggi di Indonesia tidak bisa ditempuh sendirian oleh kampus negeri. Kebijakan yang dibangun oleh pemerintah harus inklusif, pendidikan tinggi dibangun secara gotong royong.

Harapan dan optimisme itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir di agenda Serah Terima Jabatan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Saat ini jika melihat perankingan perguruan tinggi dunia, Universitas Indonesia menjadi yang paling tinggi peringkatnya dibandingkan perguruan tinggi yang lain. Sementara dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) masih berada di peringkat 1.200 an.

Namun demikian, peringkat PTM seperti UMY, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masih lebih baik jika dibandingkan dengan PTS lain asal Indonesia.

“Artinya Indonesia jangan merasa sudah cukup di level kebijakan Perguruan Tinggi Negeri. Itu perjalanan masih panjang,” katanya.

Pemerintah tak cukup hanya membangun kebijakan untuk PTN, sebab jika dibandingkan dengan perguruan tinggi asal Malaysia dan Singapura, bahkan jika dibandingkan dengan Thailand, peringkat perguruan tinggi asal Indonesia masih kalah.

“Jangan pernah merasa Indonesia itu sudah maju di bidang pendidikan masih tertinggal kalau kita pakai komparasi perkembangan dunia dan ranking dunia, jadi istilahnya jangan merasa jadi jago kandang,” imbuhnya.

Oleh karena itu Haedar Nashir mengingatkan pemerintah supaya dalam membangun pendidikan tinggi lebih inklusif. Sebab dasar tata ketatanegaraan dan sistem ketatanegaraan Indonesia menurut Bung Karno adalah gotong royong

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serukan Pelestarian Lingkungan, Menag Nasaruddin Umar Buka MTQ Internasional IV

29 January 2025 - 12:27 WIB

Anggota DPR RI Usulkan Relokasi Warga Israel ke Amerika Serikat Demi Akhiri Konflik Puluhan Tahun

22 January 2025 - 05:03 WIB

Perkuat Dakwah, MUI DKI Jakarta Teken Kerja Sama dengan Lembaga Pendidikan Persatuan Emirat Arab

22 January 2025 - 00:29 WIB

Ulurtangan dan DDC Resmikan Pembangunan Sekolah Islam Terpadu di Sukaresmi, Bogor

19 January 2025 - 13:39 WIB

ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di Gaza

18 January 2025 - 00:06 WIB

Dubes Persatuan Emirat Arab di Indonesia Sambut Baik Kerja Sama dengan MUI DKI Jakarta

17 January 2025 - 09:20 WIB

Trending di News