Jatim, Dunis – Kesehatan dan kehalalan merupakan dua aspek penting yang kini semakin diperhatikan masyarakat, khususnya umat Islam. Menjawab kebutuhan tersebut, jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) Jawa Timur, di bawah koordinasi Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dengan Ketua Dr. Mundakir, S.Kep., M.Kep., menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan layanan kesehatan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga terjamin kehalalannya.
Sebuah pencapaian membanggakan telah ditorehkan oleh RSMA Jawa Timur. Berdasarkan data terbaru, 50 persen dari 36 instalasi gizi RSMA Jawa Timur telah mengantongi sertifikasi halal dari BPJPH. Angka ini merupakan bukti nyata keseriusan RSMA dalam memenuhi kebutuhan pasien Muslim akan jaminan makanan halal.
Sebagai Ketua Halal Center Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Divisi Sertifikasi LPH KHT Muhammadiyah Jawa Timur, saya menargetkan seluruh instalasi gizi RSMA Jawa Timur dapat tersertifikasi halal pada akhir tahun 2025.
Landasan Hukum dan Dukungan Berbagai Pihak
Komitmen ini didukung oleh landasan hukum yang kuat, yaitu Undang-Undang Jaminan Produk Halal yang berlaku penuh pada 17 Oktober 2024 untuk produk makanan dan minuman.
“Undang-undang ini menjadi payung hukum penting bagi pengembangan industri halal di Indonesia, termasuk sektor kesehatan,” tegas Ahmad Haikal Hasan, Kepala BPJPH yang akrab disapa Babe Haikal.
Di Jawa Timur, Halal Center dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) berperan aktif dalam memfasilitasi proses sertifikasi halal. Yakni Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
“Kami bekerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayyiban (LPH KHT) Muhammadiyah untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada jaringan RSMA Jawa Timur,” ungkap Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, M.P., Wakil Ketua Bidang 4 LPH KHT Muhammadiyah dalam acara Jatim Happy yang diadakan pada 14-15 Desember 2024 di Taman Rekreasi Sengkaling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan dibuka oleh Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak, Ph.D.
Manfaat Nyata bagi Pasien: Ketenangan dan Keyakinan
Sertifikasi halal pada instalasi gizi RSMA Jawa Timur membawa dampak positif yang signifikan bagi pasien Muslim. Mereka kini dapat menjalani perawatan dengan lebih tenang dan yakin karena makanan dan minuman yang dikonsumsi terjamin kehalalannya. “Kami memastikan bahan makanan yang digunakan terjamin halal dan diproses sesuai kaidah halal,” jelas dr. Kiky, Direktur RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto.
Lebih lanjut, sertifikasi halal ini juga merupakan wujud komitmen RSMA Jawa Timur dalam memberikan pelayanan terbaik, yang memperhatikan aspek medis, spiritual, dan keyakinan pasien. “Ini adalah komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik, tidak hanya dari sisi medis, tetapi juga dari aspek spiritual dan keyakinan pasien,” ujar drg. Devita Eryani Putri, Pimpinan RS PKU Muhammadiyah Surabaya.
“Proses sertifikasi ini melibatkan audit menyeluruh terhadap bahan baku, proses produksi, hingga pelayanan kesehatan di rumah sakit,” ungkap Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Malang, dr. Rini Krisnawati, M.Kes., FISQua.
“Kami sangat bersemangat untuk menjadikan unit instalasi gizi yang halal,” ujar Direktur RSU Aminah Blitar dr Prima Isnaeni MMR.
“Alhamdulillah RSMAD Kota Kediri telah memberikan layanan yang bersertifikasi halal,” kata dr. Zainul Arifin, M.Kes., FISQua. Dr. Farah Nurdiana, M.Kes, Direktur RSUM Babat Lamongan menyampaikan bahwa sementara ini kendala yang dihadapi adalah belum banyak bahan sembelihan dari RPH/RPU yang sudah tersertifikasi halal.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski telah mencapai kemajuan yang signifikan, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan ekosistem halal di rumah sakit, seperti ketersediaan bahan baku halal yang berkualitas dan terjangkau, terutama untuk bahan baku hasil sembelihan serta perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat.
Namun, di balik tantangan tersebut, terbuka peluang yang sangat besar. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan halal dapat menjadi daya tarik bagi RSMA Jawa Timur untuk meningkatkan daya saing dan menjadi pilihan utama bagi pasien Muslim, baik dari dalam maupun luar negeri.
Langkah Strategis Menuju Ekosistem Halal yang Berkelanjutan
Untuk memperkuat ekosistem halal di rumah sakit, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga sertifikasi halal, rumah sakit, dan seluruh pemangku kepentingan.
Beberapa langkah strategis yang perlu dioptimalkan antara lain:
1. Peningkatan Kapasitas Produksi dan Sertifikasi Halal RPH/RPU
2. Pemerintah perlu mendukung produsen bahan baku halal untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka serta mendorong sertifikasi halal pada Rumah Potong Hewan/Rumah Potong Unggas (RPH/RPU).
3. Penyederhanaan Proses Sertifikasi Halal: Proses sertifikasi halal perlu dipermudah dan diefisienkan agar tidak memberatkan rumah sakit.
4. Sosialisasi yang Masif dan Berkelanjutan: Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi halal di bidang kesehatan perlu digencarkan kepada masyarakat, khususnya pasien rumah sakit.
Komitmen jaringan RSMA Jawa Timur dalam menghadirkan layanan kesehatan halal merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, ekosistem halal di sektor kesehatan, khususnya di Jawa Timur, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat