Bantul, Dunis – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang juga Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Agung Danarto dorong kampus memiliki usaha atau bisnis.
Bisnis yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) harus berbasis pada kesadaran untuk menyelesaikan masalah, baik di lingkungan internal maupun eksternal kampus, baru kemudian berorientasi pada bisnis.
Dalam keterangan pers yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id pada Jumat (27/12), Agung menyebut secara spesifik di UMY misalnya terkait masalah sampah, yang juga dialami secara luas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“UMY berusaha menyelesaikan problem sampah internal dengan diolah sedemikian rupa, nanti kalau berhasil ini harapannya menjadi laboratorium pengolahan sampah mandiri,” katanya.
Agung Danarto berharap, jika nanti proyek ini berhasil supaya direplikasi di instansi lain, atau bahkan lebih besar lagi di daerah-daerah yang memang menghadapi masalah sampah.
Sementara itu, Ketua Lembaga Seni dan Budaya (LSB) yang juga Rektor UMY, Gunawan Budiyanto menjelaskan, pengolahan sampah mandiri yang dilakukan oleh UMY ini akan dijadikan bangku-bangku taman di UMY.
Sebelum masuk ke dalam proses pengolahan sampah, terlebih dahulu sampah-sampah yang dikumpulkan akan dipilih terlebih dahulu antara yang organik dan non-organik, yang kemudian masuk ke pengolahan lanjutan.
“Ide brilian selanjutnya adalah hasil pengolahan limbah plastik bisa menjadi konblok dan batangan plastik yang nanti akan dibuat bangku-bangku di taman kampus untuk tempat duduk,” katanya.
Guru Besar Fakultas Pertanian UMY ini menambahkan, UMY akan senantiasa memberikan pembaruan sebagai kampus mandiri dan akan memberikan perhatian ke civitas akademika melalui program Kampus Sehat Senyaman Taman