Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Uncategorized · 11 Oct 2024 11:42 WIB ·

Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify Akui Rindu Indonesia


 Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify Akui Rindu Indonesia Perbesar

 

Jakarta, Dunia Islam – Imam dan khatib Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, mengungkapkan perasaannya bahwa dirinya rindu ingin datang dan berkunjung langsung ke Indonesia.

“Saya sangat rindu datang ke Indonesia. Sebelumnya, saya sudah mendengar tentang negeri Indonesia dan umat Islam di sini. Alhamdulillah, semuanya terbayarkan setelah saya berkunjung sendiri ke sini,” kata Syekh Ahmad dalam khotbah Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10/2024).

Syekh Ahmad mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya rindu, di antaranya adalah karena umat Islam di Indonesia mengamalkan ajaran agama Islam yang sejati, yaitu beragama dengan cinta, kasih sayang, dan moderat.

Ia mengaku keramah-tamahan orang Indonesia dalam menyambut tamu merupakan salah satu hal yang berkesan, dan tidak didapatkannya di berbagai belahan dunia yang lain.

“Agama Islam ini penuh kasih sayang, sangat menghormati kemanusiaan dan petunjuk yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Agama Islam adalah agama yang sangat moderat dan seimbang,” ujarnya.

Syekh Ahmad menjelaskan agama Islam adalah agama yang berimbang antara unsur iman dan amal. Sehingga, jika terdapat sesuatu yang dinilai berlebih-lebihan, maka itu bukanlah bagian dari agama Islam itu sendiri.

“Sikap berlebih-lebihan itu tidak bagus dan tidak dianjurkan. kita tidak boleh bersikap berlebih-lebihan,” tambahnya.

Di samping itu, kata Syekh Ahmad, agama Islam juga menjunjung tinggi kemanusiaan dan sangat memuliakan sesama manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa manusia seluruhnya diciptakan berbeda-beda, baik agama, suku, warna kulit, bahasa, dan lain sebagainya.

Bagi umat Muslim sendiri, ungkap dia, perbedaan adalah hal yang tidak dibenarkan. Sebab, dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 159, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikit pun engkau (Nabi Muhammad) tidak bertanggung jawab terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) hanya kepada Allah. Kemudian, Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”

“Saya ingin kita semua mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah, yaitu sesungguhnya semua orang-orang mu’min itu bersaudara,” tutur Syekh Ahmad.

Tidak hanya berkhotbah, Syekh Ahmad juga melanjutkan menjadi imam shalat Jumat yang diikuti ribuan jamaah warga Ibu Kota Jakarta.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Aksi Peduli BRI Cibubur Berikan 100 Sembako Kepada Warga Terdampak Banjir di Perumahan Villa Nusa Indah 5 Jatiasih

11 March 2025 - 07:41 WIB

Haji 2025, Kepala BP Haji:  Indonesia Usulkan Tambahan Kuota Petugas ke Arab Saudi

15 January 2025 - 10:24 WIB

Haedar Nashir: ‘Aisyiyah Harus Membangun Kekuatan Baru untuk Menciptakan Kemandirian

15 January 2025 - 07:37 WIB

Muhammadiyah Layangkan Somasi untuk Pemasang Pagar Laut Tangerang

14 January 2025 - 07:00 WIB

Pentingnya Memahami dan Implementasi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

13 January 2025 - 06:53 WIB

Bervisi Gerakan Muhammadiyah

23 December 2024 - 16:56 WIB

Trending di Uncategorized