Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Uncategorized · 4 Dec 2024 20:15 WIB ·

Haedar Nashir : Pentingnya Energi Konstruktif untuk Menghadapi Berbagai Tantangan Global


 Haedar Nashir : Pentingnya Energi Konstruktif untuk Menghadapi Berbagai Tantangan Global Perbesar

“Kami berharap semangat Tanwir ini dapat menjadi tambahan energi konstruktif dalam memajukan persyarikatan untuk kepentingan umat dan kemanusiaan semesta,” ujar Haedar dalam pidato iftitah Sidang Tanwir Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Rabu (4/12/2024) malam.

Haedar mengungkapkan harapan agar sidang Tanwir kali ini menghasilkan dokumen strategis baru, memperkaya gagasan Indonesia Berkemakmuran yang telah disusun oleh tim. “Kepada  peninjau ada Prof Din Syamsudin, Prof Amin Abdullah, mohon masukan-masukannya agar perspektif ini semakin luas dan mendalam,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menggali kembali spirit pembaruan yang diwariskan pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan. Menurutnya, nilai-nilai teologis dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti Ali Imran ayat 104 dan 110, Surat Al-Asr, serta Surat Al-Ma’un memberikan panduan visioner yang melampaui zamannya.

Haedar menyoroti ayat Ali Imran 104 yang menegaskan pentingnya golongan terpilih yang berbeda dari golongan awam sebagai inspirasi berdirinya Muhammadiyah. Sementara itu, Ali Imran 110 menjadi rujukan cita-cita khairu ummah, yakni masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Sayangnya, tafsir ini sering terlupakan, padahal jawabannya sudah dirumuskan pada Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta pada 1968,” katanya. Dalam muktamar itu, khairu ummah didefinisikan dengan 10 ciri utama, termasuk bertuhan, beragama, bersaudara, berhukum syari, hingga berkemajuan.

Haedar juga menekankan pentingnya tafsir teologis yang relevan dengan tantangan zaman modern. Ia menyebut Tafsir At-Tanwir sebagai karya monumental Muhammadiyah yang menjawab kompleksitas isu-isu masa kini, mulai dari revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), perubahan iklim, hingga Islamofobia di tingkat global.

“Spirit dan visi Kiai Ahmad Dahlan tetap menjadi panduan bagi Muhammadiyah untuk menghadapi masa depan,” tegas Haedar.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haji 2025, Kepala BP Haji:  Indonesia Usulkan Tambahan Kuota Petugas ke Arab Saudi

15 January 2025 - 10:24 WIB

Haedar Nashir: ‘Aisyiyah Harus Membangun Kekuatan Baru untuk Menciptakan Kemandirian

15 January 2025 - 07:37 WIB

Muhammadiyah Layangkan Somasi untuk Pemasang Pagar Laut Tangerang

14 January 2025 - 07:00 WIB

Pentingnya Memahami dan Implementasi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

13 January 2025 - 06:53 WIB

Bervisi Gerakan Muhammadiyah

23 December 2024 - 16:56 WIB

Amirsyah Tambunan : Jiwa Keikhlasan Jadi Salah Satu Keberhasilan Persyarikatan Muhammadiyah

21 December 2024 - 23:18 WIB

Trending di Uncategorized