Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 5 Dec 2024 07:51 WIB ·

Hadir di Sidang Tanwir, Menag Nasaruddin Umar : Kemenag Harus Belajar dari Muhammadiyah


 Hadir di Sidang Tanwir, Menag Nasaruddin Umar : Kemenag Harus Belajar dari Muhammadiyah Perbesar

Kupang, Dunis– Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menghadiri Sidang Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedatangan Menag pada Kamis (5/12/2024) disambut hangat oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan seluruh peserta forum.

Dalam pemaparannya, Nasaruddin Umar menyampaikan visi Kementerian Agama (Kemenag) di bawah kepemimpinannya serta berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengelola kehidupan keagamaan di Indonesia. Ia menekankan bahwa Kemenag kini lebih terfokus pada hubungan antarumat beragama, bimbingan masyarakat (bimas) agama, dan pendidikan keagamaan.

Menurut Menag, beberapa tanggung jawab yang sebelumnya menjadi tugas Kemenag, seperti pengelolaan haji dan umrah, telah dialihkan kepada Badan Penyelenggara Haji (BP Haji). “Dengan adanya BP Haji, Kemenag bisa lebih ramping, dalam arti lebih fokus pada kebimasan dan pendidikan keagamaan,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya di Universitas Muhammadiyah Kupang.

Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang sangat profesional dalam mengelola pendidikan, sehingga Kemenag ingin banyak belajar dari Persyarikatan ini. “Maka mohon kami sebagai murid meminta bantuan dan masukan kepada ‘ayahanda’ demi kejayaan bangsa kita, yakni melalui Kemenag,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa Kemenag saat ini mendapatkan alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp 70 triliun. Dana tersebut, menurutnya, diharapkan mampu memperkuat peran Kemenag dalam membangun kehidupan keagamaan di Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan Kemenag tidak hanya diukur dari sisi administratif atau normatif, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan keagamaan masyarakat.

“Tolok ukurnya adalah seberapa dekat umat dengan agamanya. Jika umat semakin berjarak dari agama, berarti Kemenag gagal. Sebaliknya, jika umat semakin dekat, itu tanda keberhasilan kami,” jelas Nasaruddin.

Menag juga menyoroti pentingnya menciptakan masyarakat yang religius sekaligus menghargai kemajemukan. “Visi kami adalah masyarakat Indonesia yang tidak hanya dekat dengan agama, tetapi juga mampu hidup berdampingan secara harmonis di tengah keberagaman,” tegasnya.

Imam besar Masjid Istiqlal itu menutup pemaparannya dengan mengajak seluruh elemen, termasuk Muhammadiyah, untuk terus bersinergi dalam memperkuat pendidikan dan bimbingan keagamaan. “Muhammadiyah telah menjadi teladan dalam profesionalisme. Kami berharap dapat terus belajar dan bekerja sama demi mewujudkan visi Indonesia yang maju dan bermartabat,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 510 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

CLS Dorong Mahasiswa Bangun Gerakan yang Substantif dan Etis

4 June 2025 - 00:02 WIB

Langkah Kepala BPJPH Wujudkan Indonesia Pusat Halal Dunia Mendapat Apresiasi Guru Besar UIN

29 May 2025 - 01:46 WIB

Meriah! Panen Hadiah Simpedes BRI KC Cikarang Beri Mobil, Motor & TV untuk Nasabah Setia

26 May 2025 - 13:06 WIB

SD Muhammadiyah Sapen, Komitmen Membangun Pendidikan Kelas Dunia

26 May 2025 - 03:37 WIB

Diduga Sarat KKN, Pengadaan Kursi di Pemprov Banten Dipersoalkan

24 May 2025 - 12:58 WIB

Pemprov Banten Sambut Baik Sosialisasi Penanganan Media Komunikasi Oleh Kejaksaan Agung RI

22 May 2025 - 11:26 WIB

Trending di News