Garut, Dunis – Bertempat di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam Muhammadiyah (STAIDA) Darul Arqom Muhammadiyah Garut Alamat: Jl. Bratayudha No.39, Regol, Garut Kota, Jawa Barat dilakukan penanaman pohon perdana Green Wakaf, pada (22/12/24).
Ketua PDM Garut, Dr. Agus Rahmat Nugraha mengatakan melalui penanaman pohon dengan Green Wakaf melalui skema Wakaf Produktif dengan melihat potensi kesuburan tanah di Indonesia dan semangat masyarakat untuk melestarikan lingkungan.
Menurut Amirsyah Tambunan selaku Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah penanaman pohon ini bukan untuk yang pertama dan terakhir.
Karena itu pihaknya bersama Kementerian terkait bertekad melakukan penanamam pohon di seluruh Indonesia pada lahan tanah wakaf yg belum produktif.
Karena sampai dengan saat ini banyak tanah wakaf yang belum berfungsi dengan baik dan produktif. Menurut Buya Amirsyah agar dapat di kelola secara produktif maka harus menggunakan skema pembiayaan antara lain.
Pertama, Cash wakaf linked sukuk (CWLS); kedua, Cash wakaf linked Deposito (CWLD) berdasarkan ketentuan UU Wakaf guna menjalankan fungsi Nazhir kelembagaan Persyarikatan Muhammadiyah bekerjasama dengan Lembaga Keungan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) atas ijin otoritas jas keuangan (OJK).
Dalam kesempatan yang sama Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Nurul Iftitah Kementerian Kehutanan mengatakan bahwa penanaman pohon dan pelestarian hutan sangat bermanfaat untuk mencegah efek rumah kaca salah satu penyebab pemanasan global.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penanaman pohon baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan bertujuan untuk meningkatkan oksigen lebih banyak, serta mengurangi polusi udara.
Masih di kesempatan yang sama, Ketua STAIDA Dr. Ujang Burhanudin, M.E, SY mengajak civitas akademika menanam pohon berikutnya di tanah wakaf 23 Ha di wilayah selatan Kabupaten Garut dalam rangka melestarikan alam hutan produktif dan bekerjasama dengan elemen masyarakat lainnya, serta para akademisi sebagai sarana pengabdian untuk membantu masyarakat.
Guna menyebarkan manfaat dari wakaf ribuan pohon sehingga dapat melestarikan bumi, dengan begitu pohon yang ditanam akan menghasilkan buah yg dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Disamping itu pohon juga akan menghasilkan oksigen yg berguna bagi sesama. Lebih lanjut Amirsyah mengatakan manfaat untuk menghutankan kembali lahan yg gundul dan mencegah tanah longsor.
“Dalam hadis Rasulullah mengingatkan “Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad),” urai Buya Amirsyah Tambunan.
Oleh sebab itu semangat menanam pohon inilah yang harus selalu kita gerakkan agar bumi semakin hijau dan semakin nyaman untuk wariskan generasi mendatang.
Gerakan menanam sejuta pohon dalam persyarikatan Muhammadiyah se Indonesia di atas lahan tanah wakaf sebagai gerakan untuk memberikan manfaat berupa legacy dari persyarikatan Muhammadiyah untuk masyarakat agar bumi lebih hijau dan nyaman untuk kita wariskan kepada anak cucu.
Hadir Ketua Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof. Dr. H. Ahmad Dahlan mengharapkan dapat memproduktifkan tanah wakaf melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sehingga tumbuh berkembang.
Sejalan dengan itu Ketua MPW PWM Jabar Muhammad Ramdan Widi Irfan menjelaskan pentingnya data aset wakaf Muhammadiyah di Jawa Barat masih sedikit yang tercatat.
Ia terus bertekad aset wakaf warga Muhammadiyah di Jawa Barat yang semua tercatat ada 19 persen dapat optimal melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMAM).
Hadir juga Dr. Ujang Burhanudin, M.E, SY sebagai Ketua STAIDA Muhammadiyah Garut mengharapkan dengan penanaman pohon pokat, durian, petai saat ini 1 Ha di lokasi STAIDA.
Kedepan 23 Ha dapat berjalan lancar sehingga lebih produktif.
Mengakhiri sambutan Ketua MPW PP. Muhammadiyah membaca pantun:
Jual emas tidak merugi
Agar warga Muhammadiyah senang di hati
Taman pohon hari ini
Bumi indah mari kita nikmati