Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 14 Jan 2025 05:09 WIB ·

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Kak Seto: Setiap Anak Memiliki Keunikan


 Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Kak Seto: Setiap Anak Memiliki Keunikan Perbesar

Jakarta, Dunis – Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat telah digulirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti pada Desember 2024 lalu.

Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu ialah bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan istirahat cukup dengan tidur cepat.

Gerakan ini diluncurkan, menurut Mu’ti, dalam rangka mendukung program wajib belajar 13 tahun. Ia menilai perlu membangun anak-anak muda yang kuat dalam religiusitas dan spiritualitas, sehingga senantiasa mampu menghadapi tantangan di masa depan yang tidak semakin ringan, terutama kaitannya dengan persoalan dekadensi moral.

Sahabat Anak, Prof. Dr. Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil Kak Seto, menilai tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat itu sangat penting. Selain menjadi kebiasaan sehari-hari, ia juga menerapkan di sekolah-sekolah rumahan yang diasuhnya.

Selain menginisiasi berdirinya Komisi Nasional Perlindungan Anak dan terpilih sebagai ketua pertama pada tahun 1998, Seto Mulyadi juga pernah sebagai anggota Badan Standar Nasional Pendidikan periode pertama 2005-2009, ia berharap gerakan ini bisa bersinergi antara perlindungan anak dan pendidikan.

Menurut pengamatannya kekerasan anak tanpa sadar banyak terjadi di sekolah-sekolah mengatasnamakan pendidikan. Sebagai contoh kasus di Lebak Bulus anak membunuh bapaknya dan neneknya. Itu akibat penekanan pelajaran pada iptek, serba kognitif mengabaikan etika dan estetika membuat anak-anak tertekan. Etika soal ahklak mulia, sedang estetika soal keindahan cara berkomunikasi.

Berikut petikan wawancara dengan Kak Seto seputar anak, Pendidikan dan program Tujuh Kebiasaan anak Indonesia hebat.

Ada yang menganggap generasi sekarang ini generasi strawberry, kurang tahan banting menghadapi tantangan dan tekanan, apa pendapat Anda?

Ya, yang sering dilupakan kalau kita perhatikan isi pendidikan kita yang pertama itu bukan iptek, justru nomor satu oleh kementerian pendidikan adalah etika, yang kedua estetika, yang ketiga baru iptek. Keempat ada unsur kreativitas, ada unsur senang bersahabat dan lain sebagainya.

Anak yang pintar matematika sering dianggap lebih hebat daripada yang sopan santun dan ramah. Jadi nomor satu adalah akhlak mulia, kedua kebhinekaan global, menghargai perbedaan, kreativitas, juga berpikir kritis.

Anak-anak yang dibilang strawberry itu nggak tahan mental, ngambekan, putus asa ambil jalan pintas. Kecerdasannya hanya kecerdasan kognitif saja, tidak ada kecerdasan emosional, juga tidak ada kecerdasan spiritual.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

BRI BO Tambun Tebar Keberkahan di Hari Jumat Bersama Anak Yatim dan Dhuafa Rumah Harapan Abe

14 May 2025 - 12:44 WIB

Ponpes Cintawana Tasikmalaya Gelar Seminar Nasional Penguatan Ahlussunnah Waljamaah dalam Perspektif Ormas Islam Indonesia

13 May 2025 - 04:38 WIB

Luncurkan Super App ZPlus, Upaya Laznas Dewan Dakwah Bangun Ekosistem Pengelolaan Zakat Profesional

7 May 2025 - 21:35 WIB

#QurbanIZIaja, Inovasi Qurban Olahan untuk 3T dan Gaza

6 May 2025 - 13:03 WIB

Sinergitas dan Kolaborasi Azhariyat Indonesia untuk Dunia

18 April 2025 - 11:58 WIB

BRI Cabang Cikarang Menggelar Buka Puasa Bersama Nasabah

10 April 2025 - 05:39 WIB

Trending di News