Purwokerto, Dunis – Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan dalam Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) LPCRPM 2025 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto turut membahas komitmen Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dalam memakmurkan masjid Muhammadiyah.
Irwan Akib Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menekankan bahwa tanggung jawab ada pada warga persyarikatan, jika masjid Muhammadiyah dijamah atau diambil alih oleh kelompok lain.
“Warga Muhammadiyah harus proaktif untuk menghidupkan masjid,” tegas Irwan pada Sabtu (4/1).
Irwan juga menekankan bahwa Muhammadiyah penting untuk merancang masjid yang nyaman dan inklusif bagi semua kalangan, khususnya agar menarik bagi anak muda untuk aktif berkegiatan di masjid.
“Di banyak masjid, sering kali kegiatan bersifat kaku; anak-anak yang menangis disarankan tidak dibawa ke masjid, dan anak muda tidak mendapatkan ruang yang sesuai, dengan kegiatan yang monoton dan kurang fleksibel,”tutur Irwan.
Irwan juga menyoroti pentingnya pengelolaan masjid oleh generasi muda, terutama melalui peran aktif organisasi pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah.
“Di sekolah-sekolah Muhammadiyah, misalnya, masjid bisa dibantu pengelolaannya dengan baik oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Demikian juga, masjid-masjid di kampus dikelola oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),”jelas Irwan.
Irwan juga menekankan bahwa sistem pengelolaan yang baik diperlukan agar masjid menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang, serta menawarkan berbagai aktivitas seperti kajian menarik yang mendorong pembelajaran dan pengembangan diri.
Tak hanya itu, Irwan juga menyampaikan bahwa keberadaan LPCR PM bukan hanya sekadar bertugas mendata masjid-masjid yang ada, tetapi juga memakmurkan masyarakat sekitar dengan program-program yang terencana.
“Dengan kebersamaan dan usaha yang penuh semangat, diharapkan masjid bisa kembali menjadi pusat aktivitas sosial dan spiritual yang bermanfaat bagi semua kalangan,”tutup Irwan.