Riau, Dunis – Ada yang berbeda dari rutinitas senam pagi di SMP Negeri 4 Pekanbaru, Riau, Jumat (10/1/25). Ratusan siswa, didampingi guru dan tenaga kependidikan, bersemangat mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. Kehadiran orang nomor satu di Kemendikdasmen ini semakin menambah semarak suasana pagi itu.
“Saya optimistis dengan anak Indonesia sehat, ceria, dan penuh percaya diri, mempunyai mental yang kuat, dan berakhlak mulia, Indonesia Emas 2045 akan bisa cepat terwujud,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya, memompa semangat para peserta senam.
Beliau meyakini bahwa pembentukan generasi emas harus dimulai dari hal-hal mendasar, yaitu melalui pembiasaan baik.
Dia menegaskan pentingnya 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai fondasi pembentukan karakter generasi penerus. “Itu harus diterapkan dan dilakukan sebagai kegiatan kokurikuler di seluruh sekolah di Indonesia dan luar negeri,” imbuhnya, menekankan skala penerapan program ini.
Kepala SMPN 4 Pekanbaru, Rukiyah, menyambut antusias penerapan SAIH di sekolahnya. Dia melihat dampak positif program ini dalam mendorong penguatan karakter dan meningkatkan kebugaran peserta didik.
“Kami mendukung dan akan mengawal program ini untuk terus diterapkan secara berkelanjutan. Kami berharap, setelah ini anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan beragam aktivitasnya,” tutur Rukiyah, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen yang diterima media, Jumat (10/1/25) siang.
Di tengah barisan peserta, Farel Daffa, siswa kelas 9, dan Khanza, siswi kelas 8, didapuk menjadi instruktur SAIH pagi itu. Keduanya berbagi cerita tentang manfaat yang mereka rasakan.
“Sekarang karena setiap pagi senam, saya lebih semangat belajar dan tidak mengantuk,” ungkap Farel.
Bagi Farel, SAIH yang rutin dilakukan setiap hari di sekolahnya, tak hanya memberikan kebugaran fisik, tetapi juga stamina yang lebih prima dalam menjalani rutinitas.
“Tubuh menjadi lebih sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh. Yang sebelumnya saya agak sulit bangun pagi, sekarang saya lebih sering bangun pagi,” aku Farel, menambahkan manfaat lain dari SAIH, yaitu peningkatan kedisiplinan dan kebugaran tubuh.
Pengakuan senada juga datang dari Khanza. Siswi yang duduk di bangku kelas 8 ini mengaku senang menjalankan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Saya senang karena merasakan perbedaan setelah menjalankannya. Secara fisik saya lebih bugar dan lebih mudah berkonsentrasi terhadap pelajaran,” ungkapnya, memperlihatkan antusiasme.
Asmawati, Guru Bimbingan Konseling di SMPN 4 Pekanbaru, turut mengamini manfaat program ini. Beliau melihat tantangan dalam membentuk karakter generasi muda di era digital ini semakin kompleks.
“Pesatnya perkembangan dunia digital mempengaruhi pola interaksi dan peradaban generasi muda,” ujarnya.
Oleh karena itu, implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi semakin penting sebagai upaya penguatan karakter, terutama dalam hal kedisiplinan dan tanggung jawab.
“Kebijakan ini membantu kami dalam menguatkan karakter anak sehingga lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap dirinya, di mana nilai-nilai itu sangat berguna sebagai bekal mereka di masa depan,” kata Asmawati, menutup percakapan dengan optimisme.
Kunjungan Mendikdasmen Abdul Mu’ti ke SMPN 4 Pekanbaru ini menjadi penanda keseriusan pemerintah dalam menggalakkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Hingga saat ini, tercatat 25 sekolah di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen telah menerapkan SAIH.
Diharapkan, melalui pembiasaan baik ini, cita-cita melahirkan generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter dapat segera terwujud. Sebuah langkah kecil di pagi hari, untuk lompatan besar di masa depan.