Jakarta, Dunis – Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah memberikan tanggapan resmi terkait pemberitaan tentang keterlambatan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga kesejahteraan dosen dan staf, Majelis Diktilitbang mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara menyeluruh.
Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr Bambang Setiaji MSi menyampaikan, meskipun gaji bulanan tetap dibayarkan, keterlambatan tukin menjadi perhatian utama organisasi.
“Kami memohon maaf atas situasi ini. Keterlambatan tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan langkah-langkah perbaikan yang terarah,” ujarnya pada Jumat (27/12/2024).
Sebagai bagian dari solusi, Majelis Diktilitbang telah membentuk tim khusus untuk melakukan pendampingan dalam memperbaiki tata kelola keuangan di UMT. Tim ini akan memastikan implementasi prinsip good university governance (GUG), yang mencakup evaluasi menyeluruh terhadap sistem administrasi keuangan serta penataan ulang proses operasional.
“Langkah-langkah ini tidak hanya untuk menyelesaikan keterlambatan pembayaran tukin, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan sistem yang lebih profesional di masa mendatang. Kami berkomitmen penuh untuk memenuhi hak dosen dan staf secepat mungkin,” tegas Bambang.
Majelis Diktilitbang juga akan memantau progres penyelesaian masalah ini secara berkala sekaligus memastikan bahwa upaya perbaikan berjalan efektif.
Di sisi lain, Muhammadiyah mengajak semua pihak, baik internal maupun eksternal, untuk mendukung proses pembenahan ini demi kebaikan bersama.
“Kesejahteraan dosen dan staf adalah prioritas utama dalam pengelolaan pendidikan tinggi Muhammadiyah. Dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, kami yakin masalah ini dapat diselesaikan dengan baik,” tambahnya.
Muhammadiyah menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah sesaat, tetapi juga memperkuat peran UMT sebagai bagian penting dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kepercayaan masyarakat terhadap institusi Muhammadiyah akan terus dijaga melalui komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
“Kami percaya dengan kerja sama semua pihak, masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Universitas Muhammadiyah Tangerang akan tetap menjadi salah satu pilar utama Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.