Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 7 Jan 2025 02:18 WIB ·

Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H


 Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Perbesar

Jakarta, Dunis – Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Penetapan ini didasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah diterapkan Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 H.

Menariknya, kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag) juga menunjukkan potensi awal Ramadan pada tanggal yang sama.

Meski demikian, penetapan resmi pemerintah tetap akan mengikuti hasil Sidang Isbat.

Perbedaan di Hari Raya Idul Fitri
Berbeda dengan awal Ramadan, potensi perbedaan terjadi pada Hari Raya Idul Fitri. Berdasarkan KHGT, 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Ahad, 30 Maret 2025.

Sementara kalender Hijriah Kemenag memprediksi hari ke-30 Ramadan jatuh pada tanggal tersebut, sehingga Idul Fitri kemungkinan ditetapkan pada Senin, 31 Maret 2025.

KHGT merupakan inovasi Muhammadiyah yang menggantikan kriteria wujudul hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah.

KHGT mengadopsi parameter global hasil Muktamar Kalender Islam Global 2016 di Turki.

“KHGT adalah upaya mutakhir umat Islam untuk menyatukan penanggalan mereka. Dengan kalender ini, tanggal baru Hijriah jatuh pada hari yang sama di seluruh dunia,” ujar Ketua PP Muhammadiyah, Prof Syamsul Anwar, dalam pernyataannya yang dilansir Suara Muhammadiyah.

Parameter utama KHGT meliputi ketinggian bulan minimal 5°, elongasi 8°, dan seluruh bumi sebagai satu zona waktu sebelum pukul 00:00 UTC. Standar ini membuat KHGT lebih universal dibandingkan kalender berbasis lokal.

Kontribusi Indonesia untuk Kalender Global
Syamsul menambahkan, KHGT dirancang untuk menyatukan hari-hari ibadah umat Islam global, termasuk puasa Arafah.

“Sering kali puasa Arafah tidak bertepatan dengan waktu wukuf di Arafah karena perbedaan kalender. KHGT dapat menyelesaikan persoalan ini,” jelasnya.

Muhammadiyah telah mendukung penerapan KHGT melalui keputusan Muktamar Ke-47 di Makassar pada 2015, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Muktamar Ke-48 di Surakarta pada 2022.

Dalam keputusan tersebut, Muhammadiyah berkomitmen menyosialisasikan KHGT sebagai sistem kalender internasional yang unifikatif.

“KHGT adalah kontribusi umat Islam Indonesia dalam menyatukan tata waktu umat Islam dunia. Sosialisasi intensif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep ini,” tegas Syamsul.

Bagi Muhammadiyah, penetapan awal Ramadan dan penerapan KHGT bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga manifestasi nilai Islam berkemajuan yang mengedepankan keilmuan, kemaslahatan, dan persatuan umat Islam dunia

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serukan Pelestarian Lingkungan, Menag Nasaruddin Umar Buka MTQ Internasional IV

29 January 2025 - 12:27 WIB

Anggota DPR RI Usulkan Relokasi Warga Israel ke Amerika Serikat Demi Akhiri Konflik Puluhan Tahun

22 January 2025 - 05:03 WIB

Perkuat Dakwah, MUI DKI Jakarta Teken Kerja Sama dengan Lembaga Pendidikan Persatuan Emirat Arab

22 January 2025 - 00:29 WIB

Ulurtangan dan DDC Resmikan Pembangunan Sekolah Islam Terpadu di Sukaresmi, Bogor

19 January 2025 - 13:39 WIB

ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di Gaza

18 January 2025 - 00:06 WIB

Dubes Persatuan Emirat Arab di Indonesia Sambut Baik Kerja Sama dengan MUI DKI Jakarta

17 January 2025 - 09:20 WIB

Trending di News