Menu

Mode Gelap
Haikal Hassan : Bangun Indonesia Baru yang Damai dan Berkeadaban How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 18 Dec 2024 03:08 WIB ·

Aisyiyah Sidoarjo Kaji Perilaku Hidup Sehat dan Pencegahan Stunting


 Aisyiyah Sidoarjo Kaji Perilaku Hidup Sehat dan Pencegahan Stunting Perbesar

Sidoarjo, Dunis – Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pencegahan stunting menjadi fokus pembahasan dalam acara Seminar Kesehatan yang digelar di Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Sabtu, 14 Desember2024.

Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo dengan menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Umi Khoirun Nisak, SKM., M.Epid., dan Evi Rinati, S.Si., M.Keb.

Sebelum memasuki sesi materi, acara dibuka dengan sambutan dari Ketua PDA Sidoarjo yang diwakili oleh Musasicholisho; Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sepanjang Ninik Fadiah Ulfah; dan Ketua Panitia Luk Luk Ul Fikriyah, S.Kep., Ns.

PHBS: Kunci Hidup Sehat dan Sejahtera
Umi Khoirun Nisak dari Majelis Kesehatan PDA Sidoarjo, membuka sesi materi dengan penuh semangat. Dia menjelaskan bahwa PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Dia mengutip Surat Ar-Rad 11 yang menekankan bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.

“Ayat ini menjadi dasar bahwa kita harus proaktif dalam mengamalkan kebaikan, termasuk dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Umi Khoirun Nisak.

Lebih lanjut, Umi Khoirun Nisak memaparkan indikator PHBS di tatanan rumah tangga, yaitu:

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pemberian ASI eksklusif
Penimbangan balita secara rutin
Penggunaan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Penggunaan jamban sehat
Pemberantasan jentik nyamuk
Konsumsi sayur dan buah setiap hari
Aktivitas fisik rutin
Tidak merokok di dalam rumah
Sementara itu, indikator PHBS di institusi pendidikan meliputi:

Praktik mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
Konsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Penggunaan jamban yang bersih dan sehat
Olahraga teratur
Penggunaan air bersih
Pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan sekolah
Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap 6 bulan
Membuang sampah pada tempatnya
Edukasi kesehatan melalui berbagai medi

Materi kedua diisi oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Evi Rinati, S.Si., M.Keb..

Evi Rinati, yang juga merupakan ahli kebidanan, menyampaikan bahwa stunting dapat terjadi bahkan pada keluarga yang berada. “Orang tua yang bekerja dan anak diasuh oleh orang yang tidak paham kesehatan, berisiko mengalami stunting,” jelasnya.

Dia menekankan pentingnya inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI eksklusif sebagai langkah awal pencegahan stunting.

“Pekan ASI sedunia yang diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus, atau yang biasa disebut Word Breastfeeding Week, menjadi momen penting untuk mengingatkan kita akan pentingnya ASI eksklusif,” ujar Evi Rinati.

Dia menjelaskan stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya.

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya asupan gizi yang tidak mencukupi, infeksi berulang, pola asuh yang salah, sanitasi lingkungan yang buruk, dan akses fasilitas kesehatan yang terbatas.

“Stunting dapat berdampak pada kecerdasan anak dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif di kemudian hari,” tegasnya.

Evi Rinati juga mengingatkan bahwa tidak hanya kekurangan gizi (underweight) yang berbahaya, tetapi kelebihan berat badan (overweight) juga memiliki risiko kesehatan yang serius.

Selain stunting, ada pula kondisi wasting, yaitu kondisi malnutrisi pada bayi atau anak ketika berat badan menurun atau berada di bawah rentang normal dibandingkan dengan tinggi badannya.

Untuk mencegah stunting, Evi Rinati memberikan beberapa tips, di antaranya:

Memenuhi kebutuhan gizi seimbang
Memastikan balita mengonsumsi protein berkualitas tinggi
Memberikan ASI eksklusif
Memberikan penyuluhan kepada orang tua
Acara yang diselenggarakan oleh Majelis Kesehatan PDA Sidoarjo ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya PHBS dan pencegahan stunting.

Dengan menerapkan PHBS dan memberikan asupan gizi yang optimal, diharapkan generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan cerdas

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Daarul Rizki Pratama Buat 1000 Yatim Tersenyum Bahagia di Wonderful Muharram

11 July 2025 - 11:52 WIB

HUT Bhayangkara Ke-79, Pengasuh Ponpes Almitfah Kauman Kulon Progo Yogyakarta Apresisasi Polri Jaga Ketertiban Masyarakat

27 June 2025 - 10:08 WIB

PPIJ dan Masjid Sejuta Pemuda Kolaborasi Wujudkan Generasi Dakwah Cerdas dan Kreatif

24 June 2025 - 15:20 WIB

BPJPH Ganjar Penghargaan dan Hadiah Bagi LP3H dan P3H Berkinerja Tinggi di Puncak Acara IIHF 2025

22 June 2025 - 03:52 WIB

Sambut 1 Muharram 1447 H, Kemenag Gelar Program Harmoni Manusia dengan Alam

20 June 2025 - 08:44 WIB

CLS Dorong Mahasiswa Bangun Gerakan yang Substantif dan Etis

4 June 2025 - 00:02 WIB

Trending di News